Surabaya, Fikom unitomo News –Sistem zonasi sekolah kembali menjadi perbincangan hangat setelah sejumlah orang tua mengeluhkan sulitnya anak-anak mereka masuk ke sekolah yang diinginkan. Sistem ini, yang bertujuan untuk pemerataan pendidikan, dinilai masih menyisakan berbagai masalah di lapangan.
Siti Rahayu (42), seorang ibu rumah tangga di Surabaya, mengungkapkan kekhawatirannya.
“Anak saya punya nilai bagus, tapi karena lokasi rumah jauh dari sekolah favorit, dia tidak bisa diterima. Padahal, prestasi akademiknya seharusnya jadi pertimbangan utama,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Drs. Andi Wijaya, mengatakan bahwa evaluasi rutin terhadap kebijakan zonasi terus dilakukan. “Kami memahami ada beberapa kendala. Ke depan, kami akan mencoba menyempurnakan aturan ini agar bisa lebih adil dan merata,” katanya dalam konferensi pers hari ini.
Sementara itu, sejumlah pengamat pendidikan menyarankan agar sistem zonasi dilengkapi dengan mekanisme khusus bagi siswa berprestasi agar tetap mendapat kesempatan masuk ke sekolah yang sesuai dengan kemampuan akademiknya.