Surabaya, Fikom unitomo News –Teknologi kecerdasan buatan (AI) kian menjadi andalan di berbagai sektor bisnis, mulai dari e-commerce hingga perbankan, Teknologi ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Sebagai contoh, Gojek kini menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan akurasi pemesanan. “Dengan memanfaatkan AI, kami dapat memberikan rekomendasi yang lebih relevan kepada pengguna, sehingga mereka tidak perlu repot memilih layanan,” kata Chief Technology Officer Gojek, Anton Rahardjo.
Namun, di balik manfaatnya, penggunaan AI juga menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait dampaknya terhadap tenaga kerja.
Menurut data dari McKinsey, sekitar 40% pekerjaan manual berpotensi tergantikan oleh AI dalam 10 tahun ke depan.
Pakar teknologi, Dr. Ir. Andi Setiawan, menyarankan agar pemerintah dan perusahaan swasta mulai fokus pada pelatihan ulang tenaga kerja agar mereka bisa beradaptasi dengan era digital ini.
“Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi, tetapi kita harus mempersiapkan sumber daya manusia agar tetap relevan,” ujarnya.