FIKOM NEWS – Polisi mengungkapkan motif dua tersangka pemukulan dan pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando adalah terprovokasi hingga kesal.
Ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dua tersangka atas nama Komarudin dan Muhamad Bagja yang telah lebih dulu ditangkap jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
“Bahwa Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di tempat kejadian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4).
Baca Juga : Terdapat 2.700 Lapangan Kerja, Rekrutmen Bersama BUMN 2022
“Sementara Muhamad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban (Ade) di media sosial,” imbuhnya.
Sejauh ini, polisi telah menangkap tiga dari enam tersangka kasus pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ade. Teranyar, tersangka yang berhasil dicokok adalah Dhia Ul Haq.
poster
Yang bersangkutan ditangkap di Pondok Pesantren Yayasan Almadad Serpong pada Rabu (13/4) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat ini, Dhia masih menjalani pemeriksaan intensif.
“Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim terkait dengan keterlibatan dengan kasus ini, nanti kami sampaikan, apa yang menjadi motif, termasuk kenapa ada di lokasi tempat ditangkap,” tutur Zulpan.
Baca Juga : Momen Bulan Ramadan, Serunya Silaturahmi Bersama IM3
Sebagai informasi, Ade Armando dipukuli sejumlah orang di depan Gedung MPR/DPR saat mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden kemarin.
Ade babak belur setelah sempat cekcok dengan beberapa orang. Ia langsung dihajar hingga babak belur dan tak berdaya, bahkan celananya terlepas.
Di sisi lain, Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi optimis pelaku pemukulan Ade akan bertambah.
“Informasi polisi yang diidentifikasi ada enam dan sangat mungkin ada penambahan,” kata Fahmi kepada wartawan, Rabu (13/4).
Meski begitu, Fahmi mengatakan pihaknya tak ingin menuduh siapapun dalam insiden tersebut. Ia juga memastikan pelaku pemukulan bukan dari kelompok mahasiswa.
“Kami enggak mau menuduh tapi pasti bukan dari mahasiswa karena mahasiswa ikut melerai dan membentengi agar tidak ada pemukulan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada yang mewakili keluarga Ade Armando, mengatakan Ade sudah memberikan kesaksian pada penyidik soal pemukulan yang dialaminya Senin lalu.
Baca Juga : Daya Tarik Laboratorium Fikom Bersama Putra Putri Kampus Unitomo
Nong mengatakan para penyidik sudah meminta keterangan langsung ke Ade saat dirinya dirawat di rumah sakit.
“Memang kemarin sudah ada penyidik dari Polda tetapi kami minta khususnya dari pihak keluarga untuk informasinya ringan, bukan yang detail,” kata Nong dalam jumpa pers di RS Siloam Semanggi, Rabu (13/4).
Meski demikian, Nong menyebut Ade belum bisa memberi keterangan lengkap soal insiden yang diterimanya kepada penyidik.
Sumber : CNN