Artikel

Menyoal Regenerasi Petani

495
×

Menyoal Regenerasi Petani

Sebarkan artikel ini

Oleh Harliantara *)

Krisis petani muda mesti menjadi perhatian serius segenap bangsa dan segera dicarikan solusinya. Presiden RI pertama Soekarno menyatakan bahwa petani adalah kaki bangsa. Sebagai kaki bangsa, sector pertanian harus dikuatkan agar perjalanan bangsa menuju cita-cita bisa cepat sampai.

Krisis petani muda yang ditandai dengan kecilnya minat anak-anak petani untuk menggeluti profesi pertanian bisa merapuhkan kaki bangsa. Penyebab terjadinya krisis petani muda sangat kompleks dan multidimensional. Sehingga perlu solusi kenegaraan yang mendasar.

Krisis petani muda tergambar dalam survei LIPI, di mana hanya 4% anak petani berusia 15-35 tahun yang bersedia menggeluti profesi petani. Yang lebih menyedihkan lagi angkatan kerja sektor pertanian saat ini semakin menua dan renta, 65% telah berusia di atas 45 tahun. Kondisi di atas tentunya akan memperburuk produktivitas pertanian.

Padahal, angka produktivitas di negara maju dengan Negara berkembang hingga kini sangat timpang. Sistem atau pola pertanian yang ada di dunia ini dapat dibagi menjadi dua pola yang berbeda, yaitu pertama, pola pertanian di negara-negara maju yang memiliki tingkat efisiensi tinggi, dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang juga tinggi.

Kedua, pola pertanian yang tidak atau kurang berkembang yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Tingkat produktivitasnya masih rendah sehingga hasil yang diperoleh acapkali tidak dapat memenuhi kebutuhan para petaninya sendiri. Sehingga antara negara maju dan negara berkembang muncul suatu kesenjangan yang disebut sebagai kesenjangan produktivitas. Sejak tahun 2004 kesenjangan produktivitas tersebut berkisar 50 banding 1.

Salah satu solusi untuk mengatasi krisis petani muda adalah lewat program komunikasi dan motivasi yang relevan dengan perkembangan teknologi. Program penyuluhan pertanian yang selama ini dilakukan perlu dirombak sehingga sesuai dengan semangat zaman dan animo kaum milenial.

Untuk itu dibutuhkan program penyuluhan yang progresif yang didukung oleh tenaga penyuluh yang setara super mentor. Mereka mesti memiliki daya persuasif terhadap generasi muda di perdesaan untuk menghadapi persaingan global.

Peran super mentor pertanian juga menyangkut sisi psikologi sosial, yakni menumbuhkan positivity. Merupakan kebanggaan akan profesi yang digeluti kaum muda. Seseorang dikatakan memiliki positivity tinggi apabila dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya dia tampak memiliki keunggulan kompetensi dan kepercayaan diri atas profesi yang dijalaninya.

Sikap profesionalitas generasi muda di perdesaan perlu diformat ulang sejak dini. Sehingga sikap tersebut menjadi suatu sistem nilai yang lebih realistis sesuai kemajuan zaman. Untuk menumbuhkan positivity pertanian perlu peran media massa. Pada era pemerintahan Presiden Soeharto peran media di atas sangat besar. Peran tersebut dikemas sangat pas pada eranya, dalam tajuk Kelompencapir.

Direktur Utama TVRI Helmi Yahya punya obsesi akan menghidupkan kembali program acara Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (Kelompencapir). Program Kelompencapir adalah acara pertemuan untuk petani dan nelayan di Tanah Air yang digalakkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Kegiatan ini mengikutkan para petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berprestasi dari berbagai daerah untuk menambah motivasi dan kompetensi. Selain itu, melakukan difusi inovasi pertanian dan aspek pemasaran produk untuk mencapai tingkat produktivitas dan kualitas yang membanggakan.

Program Kelompencapir “zaman now” diharapkan melibatkan anak petani dalam rangka regenerasi. Program harus bisa menjadi sarana untuk membangun kualitas komunikasi antara petani, peternak, nelayan, pedagang pasar, dan pelaku UMKM dengan para pemangku kepentingan.

Kelompencapir perlu dilahirkan kembali karena para petani membutuhkan space farmer sebagai wahana untuk menyampaikan kemajuan, permasalahan, dan alternatif solusi yang dihadapi. Program Kelompencapir “zaman now” diharapkan bisa memberikan motivasi dan mengedukasi petani sekaligus bisa merintis generasi “zaman now” agar mau menjadi petani.

Program Kelompencapir reborn diharapkan bisa menjadi solusi dan daya inovasi menghadapi berubahnya pola konsumsi masyarakat. Kelompencapir “zaman now” memiliki peran untuk transformasi komunikasi serta meningkatkan daya tarik pusat perdagangan atau perekonomian rakyat.

Selain itu, membenahi aspek komunikasi pengelola pasar tradisional. Sebagai lembaga penyiaran public (LPP), TVRI dan RRI saatnya bekerja sama dengan pemerintah daerah momotivasi bahwa bertani dan berdagang di pasar itu sangat menyenangkan dan bisa menjadi gantungan hidup sejahtera.

Untuk itu, perlu mentransformasikan forum petani dan pasar tradisional yang berbasis teknologi komunikasi terkini. Pada prinsipnya konsep komunikasi tersebut adalah journey to happiness.

Bangsa Indonesia berpacu dengan waktu untuk membenahi pasar-pasar tradisional sehingga menjadi wahana para petani. Saatnya petani dominan di pasar, mereka jangan hanya berproduksi. Sedangkan yang memetik keuntungan besar adalah para tengkulak dan rentenir.

Keniscayaan regenerasi petani perlu manajemen inovasi yang relevan agar usahanya lebih efektif dan berdaya saing. Manajemen inovasi merupakan disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan inovasi dalam proses produk dan pelayanan, organisasi, hingga pelanggan dan pasar.

*) Harliantara, Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya

Tinggalkan Balasan

Translate »