Surabaya, Fikom unitomo News – Desa Wae Rebo, yang terletak di pegunungan Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang menakjubkan serta kekayaan budaya yang masih terjaga. Desa ini, yang hanya bisa dicapai melalui perjalanan menantang dengan berjalan kaki selama beberapa jam, menyuguhkan pemandangan alam yang masih sangat alami, menjadikannya tempat yang ideal untuk beristirahat dari kesibukan kota.
Desa ini terkenal dengan rumah adat Mbaru Niang, sebuah bangunan berbentuk kerucut yang terbuat dari bambu dan daun ilalang. Rumah adat tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki nilai filosofi yang mendalam, mencerminkan hubungan erat antara masyarakat dan alam sekitar.
Selain keindahan alam dan rumah adat, Wae Rebo juga terkenal dengan komoditas kopi arabika yang menjadi andalan penduduk setempat. Para petani kopi di desa ini mengolah biji kopi dengan cara tradisional, menghasilkan cita rasa yang khas dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin belajar tentang proses pembuatan kopi.
Masyarakat Wae Rebo, yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin, berkomitmen untuk menjaga kelestarian budaya serta alam sekitar.
Seiring dengan berkembangnya pariwisata, mereka berusaha menjaga keseimbangan antara meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Wae Rebo kini semakin dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan pengalaman unik. Melalui upaya pelestarian budaya dan alam, desa ini menjadi contoh bagaimana pariwisata yang berkelanjutan dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian tradisi lokal.