Surabaya, Fikom unitomo News –Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu atau berada dalam kondisi rentan. Program ini diluncurkan oleh berbagai lembaga atau pemerintah daerah untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, dengan harapan dapat mengurangi angka kekurangan gizi, terutama pada anak-anak, lansia, dan keluarga miskin. Biasanya, program MBG ini melibatkan pembagian makanan bergizi di tempat-tempat tertentu, seperti puskesmas, sekolah, atau balai desa, dengan menu yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi yang tepat.
Selain itu, program ini juga dapat disertai dengan penyuluhan atau edukasi tentang pola makan sehat. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program MBG di daerah tertentu, biasanya diumumkan melalui saluran media lokal atau situs web pemerintah daerah yang bersangkutan.
- Program Makanan Bergizi Gratis (MBG)
Program MBG merupakan program pemerintah untuk mengatasi stunting dan malnutrisi di Indonesia dengan menyasar 3 juta penerima manfaat dari Januari hingga Maret 2025
Penerima manfaat ini adalah mereka yang termasuk kelompok rentan seperti peserta didik, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang - Target Program MBG
Penerima manfaat program MBG diproyeksikan mencapai 15 juta pada akhir 2025
Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan optimal dari individu
Manfaat Program MBG
Meningkatkan kesehatan dan kesadaran gizi masyarakat
Mencegah stunting dan malnutrisi
Meningkatkan prestasi belajar siswa
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan untuk mengatasi stunting dan malnutrisi di Indonesia. Program ini ditargetkan untuk 3 juta penerima manfaat pada tiga bulan pertama dan akan meningkat menjadi 6 juta penerima pada tiga bulan berikutnya. Penerima manfaat meliputi anak-anakku usia PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Program ini diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting di Indonesia yang mencapai 21,3% pada tahun 2023. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) optimistis bahwa program ini dapat mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan gizi masyarakat. Selain itu, program ini juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong kebangkitan ekonomi pedesaan. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan untuk memproduksi paket makanan bergizi. Ahli gizi juga telah disiapkan untuk memantau kualitas makanan yang disajikan.