Surabaya, Fikom Unitomo News – Perbincangan mengenai IQ rata-rata masyarakat Indonesia perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Meskipun angka IQ dapat menjadi salah satu indikator, namun tidak bisa dijadikan satu-satunya ukuran keberhasilan suatu bangsa.
“Keprihatinan tentu terasa, ketika kita lihat World Population Review menyampaikan bahwa IQ bangsa kita cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara yang lain. Salah satu sumbernya adalah low material sumber daya manusia kita belum optimal,” kata Hasto Wardoyo dalam acara Webinar IDIK: Komunikasi Merawat Negeri.
Peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, termasuk akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan yang sama, adalah kunci untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia.
Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi IQ rata-rata masyarakat Indonesia, antara lain:
- Gizi, Nutrisi yang baik sejak dini sangat penting untuk perkembangan otak. Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan kognitif.
- Kesehatan, Penyakit menular dan kondisi kesehatan kronis dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan kognitif.
- Pendidikan, Kualitas pendidikan, akses terhadap pendidikan, dan metode pembelajaran yang efektif sangat berpengaruh terhadap peningkatan IQ.
- Lingkungan, Lingkungan yang stimulatif, kaya akan rangsangan, dan mendukung pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif.
- Faktor genetik, Meskipun faktor genetik juga berperan, namun pengaruhnya terhadap IQ jauh lebih kecil dibandingkan faktor lingkungan.
- Pengukuran IQ, Metode pengukuran IQ yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda pula.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan IQ?
Meningkatkan kualitas pendidikan, menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau, memberikan program gizi yang baik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memperhatikan gizi anak, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.