Surabaya — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melakukan audit struktur bangunan di sekitar 1.100 pondok pesantren (ponpes) di Kota Surabaya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan para santri selama menempuh pendidikan.
Audit dimulai dari Ponpes Hikmatun Najiyah, Jalan Sidosermo, pada Senin (27/10/2025). Menurut Eri, banyak bangunan ponpes yang sudah berdiri lama dan menggunakan IMB lama, sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi terkini.
“Kami ingin memastikan para santri bisa belajar dengan aman tanpa khawatir kondisi bangunan,” kata Eri Cahyadi, Senin.
Eri menjelaskan, tim gabungan dari Pemkot Surabaya dan ITS akan memeriksa ponpes berlantai lebih dari satu serta bangunan rumah yang difungsikan sebagai tempat belajar. Jika hasil audit dinyatakan aman, pemerintah akan membantu penerbitan IMB baru. Sebaliknya, bila ditemukan bangunan tidak layak, Pemkot siap membantu perkuatan struktur.
Hingga saat ini, sebanyak 15 pondok pesantren telah diaudit dan dinyatakan aman. Pemerintah menargetkan seluruh proses audit selesai pada akhir November 2025.
Langkah ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi para santri di Surabaya.
