Surabaya, Fikom Internasional – Badai Tropis Pablo, yang menghantam Filipina pada 28 Desember 2024, adalah salah satu peristiwa alam yang paling menarik perhatian dunia. Badai ini menyebabkan banjir besar di Luzon dan Visayas, merusak rumah dan infrastruktur dan lebih dari 100 ribu orang telah dievakuasi.
Dengan banyaknya infrastruktur yang hancur, Badai Tropis Pablo diperkirakan akan berdampak ekonomi yang signifikan. Diproyeksikan bahwa biaya rekonstruksi mencapai miliaran peso. Selain itu, para ahli memperingatkan tentang kemungkinan penyebaran penyakit pasca-bencana seperti demam berdarah dan leptospirosis.
Badai ini menarik perhatian dunia. Organisasi internasional seperti UNICEF dan Program Makanan Dunia juga mulai mengumpulkan uang melalui kampanye di media sosial. Tagar seperti #PrayForPhilippines dan #TropicalStormPablo menjadi populer di berbagai platform.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. berkata, “Kami menerima bantuan dari seluruh penjuru, dan itu menunjukkan bahwa dalam bencana, dunia tetap bersatu.”
Pengguna di Twitter memposting video dalam waktu nyata tentang banjir yang melanda jalan-jalan utama Manila. Sebuah unggahan viral menampilkan sebuah mobil yang terseret arus banjir dengan keterangan, “Tidak pernah melihat banjir seburuk ini di kawasan kami. Tetap kuat, Filipina!” Ribuan orang me-retweet unggahan tersebut dan meninggalkan komentar yang penuh belas kasihan.
Akun Instagram organisasi bantuan seperti @RedCrossPH memposting gambar evakuasi korban dan pembagian makanan. Sebuah unggahan dikirim dengan judul, “Kami berada di sini untuk membantu. Donasi Anda sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan” Komentar, seperti, “Sudah transfer bantuan! Semoga banyak yang tertolong”, penuh dengan ucapan dukungan. Donasi Anda sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Saya berharap banyak orang mendapatkan bantuan.
Sementara itu, prediksi cuaca untuk Manila pada 10 Januari 2025 menunjukkan cuaca berawan dengan suhu tinggi 30 °C dan suhu rendah 25 °C. Meskipun badai telah berlalu, otoritas setempat mengimbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan hujan ringan, yang dapat mengganggu upaya pemulihan di wilayah yang terkena dampak.