Surabaya, Fikom Unitomo News – Abidzar Al Ghifari baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah pernyataannya dalam sebuah wawancara terkait film terbarunya, “A Business Proposal”. Dalam wawancara tersebut, Abidzar mengungkapkan bahwa dirinya tidak peduli dengan komentar netizen karena mereka tidak akan diundang pada saat gala premier, pernyataan ini pun menuai berbagai reaksi negatif dari netizen maupun fans Kdrama.
Tak hanya itu, Abidzar juga meremehkan penggemar K-Drama dengan sebutan “fanatik”. Pernyataan ini turu memicu kontroversi dan perdebatan di media sosial. Banyak netizen yang melayangkan hujatan atas sikap Abidzar yang dinilai tidak profesional dan dianggap tidak membutuhkan penonton pada film terbarunya.
Menanggapi kontroversi yang muncul, Abidzar akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, Abidzar menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang telah menyinggung banyak pihak. Ia juga mengatakan kejadian ini menjadi pembelajaran untuk menjadi seseorang yang lebih dewasa.
“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah. Terimakasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga. Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana. Abidzar,” tulisnya.
Tak hanya Abidzar, pihak Falcon Pictures selaku rumah produksi yang menggarap film “A Business Proposal” juga turut memberikan klarifikasi. Melalui pernyataan resminya, Falcon Pictures menyatakan bahwa pernyataan Abidzar dalam wawancara tersebut bukan dasar dari kesombongan melainkan pendekatan akting.
“Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. seniman memiliki banyak cara (dan semua, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita,” tulisnya lewat surat terbuka.
Pernyataan tersebut justru membuat netizen maupun para penggemar merasa isi surat ini memaksa mereka untuk memaafkan perkataan dan perbuatan Abidzar, dengan dalih ada orang produksi yang juga bekerja keras dalam menggarapnya.
“Kalimat penutupnya seolah nasib 100 pekerja ada di tangan kita WRONG! Salahkan aktormu yg blunder itu,” tulis seorang penggemar Kdrama di X.
Kontroversi ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi Abidzar untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan menghargai setiap dukungan yang diberikan oleh para penggemarnya. begitupun bagi rumah produksi film dalam memilih aktor atau aktrisnya untuk lebih siap dan tidak mementingkan egonya sendiri.